Mawar Haroki, Kartini Masa Kini

Sebagiannya dari taman surga, ada disini, Insyaallah. Tempat mawar haroki tumbuh dan berkembang membenahi peradaban. Sungguh, kami tak lebih dari sekuntum mawar, kemudian kami bahagia bisa menjadi satu rumpun. Bersatu untuk menciptakan keindahan.

Dari sinilah KAMMI berawal. Berhimpun, bersatu, kemudian berkarya. Hanya langkah-langkah kecil yang bisa kami tapakkan, menyusul generasi terdahulu yang telah banyak menorehkan prestasi. Satu diantaranya yakni Ibu Kita Kartini, Sang Puteri Sejati yang telah banyak memberikan keteladanan. Teladan semangat perubahan dan perbaikan mewakili kaum wanita. Mengubah paradigma bahwa, perempuan tidak lagi hanya soal dapur dan sumur. Namun lebih dari itu, perempuan adalah arsitek peradaban kini dan nanti.

Sejarah perjuangan awal Kartini dalam memperjuangkan pendidikan bagi kaumnya hingga tak ada lagi kebodohan, patut kami syukuri sebagai langkah pasti perempuan lebih banyak berkiprah diranah publik dengan tanpa mengabaikan ranah domestik. Perlu diingat bahwa beliau memperjuangkan hak-hak perempuan atas pendidikan, bukan feminisme, hedonisme, apalagi liberalisme. Kini, pendidikan perempuan telah merdeka dan sangat mudah untuk diakses dimanapun berada tanpa ada batasan-batasan yang mengikat.

Sudah saatnya perempuan pun berhak atas pendidikan yang tinggi. Dalam menjalankan perannya sebagai madrasah utama dan pertama bagi generasi bangsa, pendidikan dan kualitas diri sebagai bekalnya. KAMMI turut mengawalnya tumbuh menjadi seorang srikandi mawar haroki yang siap menghadapi tantangan zaman.

Jenjang pendidikan seseorang akan menentukan sikap dan perilaku. Jenjang pendidikan ini bukan berarti menentukan akan ‘bekerja’ dimana. Namun yang pasti, pendidikan perempuan sangat berpengaruh pada perannya sebagai madrasah utama dan pertama bagi generasi bangsa. Demikian karena, proses pendidikan bukan hanya soal akademik atau aspek kognitif. Namun lebih dari itu, dengan trilogi aspek pendidikan, tanpa mengabaikan aspek psikomotorik dan afektif.

Percaya bahwa tidak ada yang akan sia-sia. Mawar haroki yang kini mungkin menjadi kolumnis manis, kritikus tajam, sampai orator jalanan, kelak akan menjadi pilar penting peradaban. Akan menjadi tiang tegaknya negara serta sebagai telaga kautsar di padang gersangnya moralitas dan intelektualitas.

Maka, membekali diri dengan sebaik-baik ilmu dan pengetahuan adalah jalan terbaik. Ambil sebanyak-banyaknya pembelajaran diantara mawar-mawar haroki di tengah taman kehidupan. Disebagiannya taman surga, insyaallah. Dengan keyakinan penuh akan sabdanya bahwa Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya”

Mawar haroki bersama, bersemi, bertumbuh, dan berkarya. Sebagaimana harapan, yang di dunia menjadi bunga kehidupan dan di akhirat menjadi pewangi taman surga.

Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam. (R.A. Kartini)

Dina Naf’a Hanifah

Komisariat Sepuluh Nopember Surabaya

Leave a comment